Istilah Photography Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya
Halo teman IBI…
Photography/fotografi yakni adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film. Memang benar, kebanyakan bila anda mencari pengertian fotografi jawabannya hampir sama semua yaitu proses melukis dengan memakai media cahaya. Tetapi yang paling utama yakni bagaimana cara mendalami seni fotografi tersebut.
Pada kesempaatan kali ini IBI akan membahas perihal istilah photograph dalam bahasa inggris dan artinya. langsun saja kita simak istilah-istilahnya berikut ini.
Istilah Bahasa Inggris Dalam Photography
A
- Auto, yaitu simbol untuk pilihan akomodasi otomatis. Bila selector diputar ke posisi auto maka bukaan diafragma akan bekerja secara otomatis.
- Auto Focus, yaitu cara kerja kamera yang fokus otomatis tanpa mengharuskan user memutar sendiri penemu fokus (jarak).
- Angle of view : sudut pemotretan.
- Aperture diafragma : lubang tempat cahaya masuk kedalam kamera dari lensa keatas film.
- Artificial light : cahaya yang sengaja dibentuk insan untuk memotret contohnya lampu kilat, api, dll.
- Auto Program Programed Auto (P) : akomodasi otomatis untuk menentukan pencahayaan terprogram secara normal dan high speed (kecepatan tinggi), tergantung pada pemakaian panjang-pendek fokus lensa.
B
- Back light : Cahaya dari belakang, yaitu cahaya yang tiba dari belakang objek. Efek cahaya ini bisa merugikan fotografer alasannya bila mengenai lensa akan menimbulkan flare.
- Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90 derajat untuk melaksanakan penggantian lensa.
- Birds eye view : Sudut pandang dalam pemotretan yang menyerupai dengan apa yang diliat seekor burung yang sedang terbang.
- Blitz : Lampu kilat atau flashgun. Alat ini merupakan cahaya buatan yang berfungsi menggantikan tugas cahya matahari dalam pemotretan.
- Blur : Kekaburan seluruh atau sebagian gambar lantaran gerakan yang disengaja atau tidak sengaja pada ketika pemotretan dan imbas besar kecilnya diafragma.
- Bottom light : Cahaya dari bawah objek, biasa juga disebut ‘base light’. Biasa digunakan sebagai cahaya pengisi dari arah depan. Fungsinya mengurangi kontras cahaya utama.
- Bounce Flash : Sinar pantul. Pancaran cahaya tidak pribadi yang berasal dari sumber cahaya (lampu kilat).
- Bracketing : Suatu teknik pengambilan gambar yang sama dengan memperlihatkan kombinasi pencahayaan yang berbeda-beda pada suatu objek (disamping pengukuran pencahayan normal).
- Built-in diopter : Pengatur dioptri (lensa plus atau minus) yang sudah terpasang pada pembidik kamera. Biasanya digunakan oleh fotografer berkacamata.
C
- Continuous, Fungsinya menyatakan penggunaan bidikan gambar secara beruntun dengan kecepatan tertentu (biasanya 3 bingkai per detik).
- Candid camera : foto atau potret yang dibentuk dengan cara sembunyi-sembunyi.
- Charge Couple Device, yaitu chip pengganti filmyang digunakan pada kamera digital untuk merekam gambar (citra)
- Center of focus : sentra perhatian. Sering juga disebut center of interest atau focus of interest.
- Center weight : pengukuran pencahayaan yang tertuju hanya pada 60 persen tempat tengah gambar (bidang) foto.
- Coating : pemberian suatu lapisan tipis pada permukaan lensa. Berfungsi untuk menahan pantulan cahaya dan melindungi lensa dari aneka macam ancaman jamur.
- Cold tone : warna yang bernada dingin; berwarna biru kelabu dengan nada warna ringan.
- Color balance : keseimbangan warna.
- Continuous light : lampu kilat yang digunakan untuk memotret; cahayanya sanggup menyala terus menerus(berulang-ulang).
- Contrast : kontras. Secara umum kontras diartikan sebagai perbedaan gradasi,kecerahan, atau nada (warna) antara bidang gelap (shadow) dengan bidang terang, atau warna putih yang mencolok sekali pada objek.
D
- Density : densitas atau kepekatan dalam fotografi. Semakin pekat suatu warna, semakin gelap dan berat warnanya.
- Depth : kedalaman, yaitu imbas dimensional yang timbul lantaran ada perbedaan ketajaman.
- Diaphragm : diafragma, yaitu lubang pada lensa kamera tempat cahaya masuk ketika melaksanakan pemotretan.
- Distortion : distorsi atau penyimpangan bentuk. Biasanya terjadi pada pemotrtan dengan lensa sudut lebar.
F
- Fill in Flash : Lampu kilat pengisi. Dalam kondisi pemotretan yang tidak memerlukan lampu kilat
- Film : Media untuk merekam gambar.
- Film Frame Counter : Penghitung jumlah bingkai film. Pendeteksi berangka yang memperlihatkan jumlah film yang sudah terpakai.
- Film transparency : Slide warna atau color reversal film, yaitu film positif yang biasa digunakan untuk keperluan iklan, pers, dll.
- Filter : Penyaring dalam bentuk beling (atau materi lain yang tembus cahaya) yang dipasang pada ujung tabung lensa.
- Fix Lens : Lensa fix, yaitu lensa yang mempunyai panjang fokus (titik api) tunggal, sudut pandangnya tetap.
- Flash : Lampu kilat, yaitu jenis lampu buatan yang bisa menyediakan cahaya yang bisa dikendalikan.
- Flash exposure compensation : Kompensasi pencahayaan lampu kilat, yaitu cara menciptakan alternatif pencahayaan lebih atau kurang dengan memakai lampu kilat.
- Focus ring : Titik api atau pertemuan berkas sinar/cahaya melalui lensa setelah berbias atau dipantulkan.
- FPS : kependekan dari frame persecond, yaitu satuan pengambilan gambar dalam gambar per detik.
G
- GN : Singkatan dari guide number, yaitu kekuatan daya pancar cahaya lampu kilat yang merupakan perkalian antara jarak (dalam meter atau feet) dan diafragma.
H
- High angle : pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.
- High-Key photo : sebutan untuk suatu foto yang didominasi nuansa putih.
- High light : bagian-bagian yang terperinci pada sebuah foto lantaran pantulan sinar.
- Honeycomb : Perangkat atau alat perhiasan berbentuk menyerupai sarang tawon.
- Hot shoe : sepatu panas. terdapat pada belahan atas kamera, berfungsi untuk memasang lampu kilat elektronik.
I
- Image : gambar yang terbentuk pada film atau pada tirai pengamat.
- Incident light metering : Pengukuran cahaya jatuh, yaitu mengukur berpengaruh cahaya yang menerangi objek.
- Infinity : jarak tak terhingga dengan tanda pada skala jarak.
- Infrared : inframerah, yaitu sinar merah diluar spektrum.
L
- Lens : Lensa, yaitu alat yang terdiri dari beberapa cermin yang mengubah benda menjadi bayangan yang bersifat terbalik, diperkecil, dan nyata.
- Lens Hood : Tudung lensa yang digunakan untuk menutupi elemen lensa terdepan dari cahaya yang masuk secara frontal.
- Light contrast : Kontras cahaya, yaitu tingkat kepekaan cahaya yang dihasilkan oleh suatu sumber cahaya.
- Light meter : Pengukur kekuatan sinar. Biasa digunakan dalam pemotretan untuk menentukan besar diafragma atau kecepatan pada suatu kondisi pencahayaan.
- Long Shot : Sudut pandang yang lebar yang memberi perhatian lebih pada objek pemotretan dengan cara memisahkannya dari latar belakang yang mungkin mengganggu.
- Low angle : Pandangan rendah, yaitu sudut pandang dalam pemotretan dengan kedudukan pemotret lebih rendah dari objek pemotretan. Menghasilkan gambar seakan-akan objek lebih tinggi dari aslinya.
- LT : Long time Exposure, sama dengan pencahayaan panjang contohnya 2 detik atau lebih.
M
- Macro : Makro, saran untuk pemotretan jarak dekat. Makro akan menghasilkan rekaman objek (pada film) yang sama besar dengan objek aslinya (1:1).
- Macro Lens : Lensa makro, yaitu lensa yang digunakan untuk memotret objek berukuran kecil atau pemotretan jarak bersahabat (mendekatkan objek).
- Magnification : Pembesaran. Diukur dari gambar film dengan perbandingan ukuran orisinil objek.
- Main light : Sinar utama dalam pemotretan yang biasanya berasal dari depan objek. Biasanya digunakan untuk memunculkan bentuk atau wajah objek.
- Medium shoot : Pandangan yang lebih mengarah kepada suatu tema pokok dengan latar belakang yang agak dihindari.
- Metering : Pola pengukuran cahaya yang biasanya terbagi dalam 3 kategori : center weight, evaluative/matrix dan spot
- Metering center weight : Pola pengukuran cahaya memakai 60 persen tempat tengah gambar
- Metering matrix : Pola pengukuran cahaya menurut segmen-segmen dan persentase tertentu
- Metering spot : Pola pengukuran cahaya yang memakai satu titik tertentu yang terpusat.
- MF : kependekan dari manual focus, yaitu cara penajaman atau pementingan yang dilakukan secara manual.
- Microphotography : yang memakai film berukuran kecil, dengan sumbangan mikroskop.
- Monopod : sandaran atau penyangga kamera berkaki satu. Berfungsi membantu menahan kegoyangan. Sering pula disebut “unipod”
N
- ND Filter : Filter ND, yaitu filter yang berfungsi menurunkan kekuatan sinar sebanyak 2 hingga 8 kali.
- Nebula Filter : Filter yang menghasilkan gambar dengan imbas pancaran sinar radial yang berpelangi.
- Normal lens : Lensa berukuran normal berfokus panjang, 50 mm atau 55 mm, untuk film berukuran 35 mm. Sudut pandangnya sama dengan sudut pandang mata manusia.
O
- Optical Sharpness : ketajaman optis, yaitu suatu ketajaman yang sanggup dicapai lantaran lensa berkualitas baik.
- Optik : berkenaan dengan penglihatan (cahaya, lensa, dsb)
- Overexposure : kelebihan pencahayaan. Bagian shadow tampak pekat (tanpa detail) sehingga negative tampak hitam total.
- Overhead lighting : sinar dari atas. Lampu atau penyinaran yang dibentuk untuk menyinari objek dari atas.
- Override : Penyimpangan dari pengaturan otomatis.
P
- Polarizing Color Filter : Filter yang terdiri dari selembar polarisator kelabu dan polarisator warna, terdapat aneka macam kombinasi warna sehingga sanggup digunakan untuk efek-efek tertentu.
- Polarizing Conversion Filter : Filter terdiri dari selembar polarisator dengan filter konversi warna (85B).
- Polarizing Fider Filter : Filter yang terdiri dari dua filter PL linier yang digabung menjadi satu.
- Polarizing Circular Filter : Filter yang dibentuk dari lembaran polarisator linier dan keeping quarter wave retardation, dilapi di antara dua gelang filter.
- Polarizing Filter : Filter polarisasi, digunakan untuk menghilangkan refleksi dari segala permukaan yang mengkilap.
- Pop Up Flash : Lampu kilat kecil terbuat atau menyatu dengan kamera.
R
- Rana : Adalah tirai yang menggantikan fungsi epilog manual di belahan depan lensa, besar kecilnya sanggup diatur sesuai kebutuhan.
- Rana Celah : Rana celah vertical dan horizontal dan terletak pada kamera.
- Rana Pusat : Rana yang terletak pada lensa, berdampingan dengan diafragma.
- Rembrandt Lighting : Cahaya yang berasal dari jendela atau sering juga disebut window lighting. Cahaya yang tiba dari sudut 45 derajat.
- Remote : Alat yang memungkinkan fotografer melaksanakan penekanan shutter dari jarak jauh dengan penghubung arus tanpa kabel.
- Resolution : Daya pisah. Suatu sifat lensa yang berdaya urai dengan kemampuan menyajikan detail kehalusan gambar setelah film dikembangkan (diproses).
- Retouch : Mengubah, sifatnya memperbaiki atau menambah warna dengan memakai tangan atau kuas, atau juga pada masa ini dengan komputer menyerupai melukis sehingga menghasilkan gambar yang baik dan tanpa cacat menyerupai sebelumnya.
- Reverse Adapter : Suatu alat penyambung yang digunakan untuk memotret ketika memakai lensa kamera yang dibalik sehingga elemen belakang lensa menghadap ke objek.
S
- Second Curtain Sync : Fasilitas untuk menyalakan lampu-kilat sesaat sebelum rana menutup.
- Self Adjusting : Penyesuaian (diri).
- Self Timer : Penangguh waktu. Sebuah tuas yang digunakan untuk keperluan memperlambat membukanya rana kamera sekalipun tombol pelepas kamera telah ditekan.
- Sepia Toner : Pewarna coklat/sawo.
- Sequence : Sekuen. Satu seri dari beberapa jepretan (shot) yang mencakup suatu insiden yang sama. Setiap jepretan hanya berbeda dalam hitungan detik.
- Sharpness : Ketajaman film, yaitu suatu kemampuan film untuk merekam setiap garis dari pandangan yang dipotret dengan ketajaman yang baik.
- Side Lighting : Sinar dalam pemotretan yang datangnya dari arah samping kanan atau kiri – 90 derajat dihitung dari sudut pandang kamera.
- Single Lens Reflect : Refleks lensa tunggal (RLT), yakni kamera yang mempunyai satu lensa untuk membidik yang memakai cermin dan prisma.
- Single Point Reading : Suatu pembacaan pengukuran dalam pencahayaan yang dilakukan hanya pada satu titik atau belahan tertentu yang terpenting dari sebuah objek foto.
- Slave Unit : Mata listrik yang menyalakan lampu-kilat lantaran pulsa yang dihasilkan oleh menyalanya lampu-kilat lain.
- Small Format Camera : Kamera format kecil yaitu kamera jenis SLR (Single Lens Reflect) yang memakai film berukuran 35 mm namun fleksibel dan lezat dipegang serta ringan.
- Snapshoot : Bidikan spontan, tanpa modelnya diatur terlebih dahulu.
- Snoot : Suatu alat berbentuk kerucut yang berlubang pada ujungnya dan digunakan untuk memperkecil penyebaran cahaya dari lampu kilat studio.
- Soft Focus Len : Lensa yang berdaya lukis lembut.
- Sonar Autofocus : Sistem otofokus yang bekerja menurut perjalanan bolak-balik bunyi sonar – dari kamera ke objek kembali ke kamera.
- Special Effect : Efek khusus dengan memakai teknik tertentu.
- Spectrum : Berkas sinar yang terlihat oelh mata, terpecahkan oleh pembiasan prisma dalam warna-warni.
- Speedlight : Lampu-kilat yang mempunyai kecepatan menyala tinggi atau cepat.
- Speedo Solarisasi : Suatu teknik kamar gelap versi lain dari tehnik solarisasi (efek sabattier) pada film ortholith yang akan memperlihatkan suatu imbas gerakan yang cepat (speedo).
- Stereo Camera : Kamera berlensa dua yang menghasilkan dua foto sekaligus.
- Still Life : Berarti lukisan atau pemotretan benda mati. yang khusus menempatkan benda-benda kecil buatan insan sebagai objeknya.
- Subtractive : Sistem penyusunan balans warna dengan mengurangi unsure warna, suatu kebalikan dari additive atau menambahkan.
- Super Wide Lens : Lensa bersudut super lebar yang biasa digunakan untuk pemotretan arsitektur, interior, eksterior, pemandangan, dll.
T
- Table-Stand : Kaki tiga (tripod) kecil. Sandaran kamera yang membantu menahan goyang yang digunakan di atas meja.
- Texture : Tekstur, sifat permukaan atau sifat bahan, merupakan elemen seni visual yang sangat penting lantaran bisa memberi kesan “rasa” menyerupai halus, kasar, mengkilat, dll.
- Tele Converter : Lensa perhiasan yang dipasang di antara lensa orisinil dan badan kamera, yang sanggup mengubah lensa normal menjadi tele dan lensa tele menjadi tele panjang.
- Tele Lens : Lensa tele yang digunakan untuk memperbesar objek yang akan difoto. Lensa ini sanggup digunakan untuk memperoleh ruang tajam yang pendek.
- Test Strip : Suatu cara untuk mendapat hasil cetakan yang baik (normal) yang dilakukan dengan cara menciptakan pencahayaan bertingkat pada ketika mencetak sebelum mencetak sesungguhnya.
- Tilt Head : Kemampuan kepala lampu-kilat untuk sanggup diputar. Fungsinya untuk mendapat imbas pencahayaan yang lembut dengan cara memantulkan terlebih dahulu cahaya yang keluar dari lampu-kilat.
- Timer Switch : Pengukur waktu yang akan tetapkan fatwa listrik pada simpulan hitungan yang telah ditentukan.
- Top Light : Cahaya (dari) atas. Cahaya yang berasal dari atas objek. Biasanya digunakan untuk menerangi belahan atas kepala model yang akan difoto.
- Transparan :Tembus pandang ialah permukaan suatu benda yang tidak menghambat pandangan untuk melihat benda di belakangnya. Kaca dan plastik contohnya bersifat tembus pandang.
- Translusen : Tembus sinar. Namun kita tidak biasa melihat benda yang berada di belakang benda yang translusen tersebut. Misalnya beling es, beling buram, beling susu, plastik suram, dsb.
- Transparancy : Transparan, gambar tembus, slide atau film positif.
- Tripod : Kaki-tiga. Suatu alat yang digunakan untuk menyangga kamera yang berbentuk kaki-tiga, yang sanggup dipanjangkan dan dipendekkan sesuai impian (terbatas).
- Tripod Socket : Tempat (ulir) untuk tripod. Suatu belahan di kamera, biasanya berlubang dengan ulir di dalamnya, yang mempunyai kegunaan untuk tempat memasang tripod atau kaki-tiga kamera.
- Through the Lens Metering : Sistem pengukuran cahaya melalui lensa. Biasa juga disebut OTF (Off the Film Metering).
- Tungsten Film : Film yang khusus diperuntukkan bagi pemotretan yang dilakukan dengan cahaya buatan dengan lampu biasa atau photo-flood, namun juga tetap sanggup digunakan untuk pemotretan di bawah cahaya alami.
- Twin Lens Reflex : Refleks Lensa Kembar. Kamera yang mempunyai dua lensa.
V
- Vario Focal Lens : Lensa zoom. Lensa yang mempunyai panjang focus yang sanggup diubah-ubah atau sanggup bergeser.
- Vario Lens : Lensa vario atau sering disebut sebagai lensa zoom. Yaitu sebuah lensa yang mempunyai jangkauan panjang focus yang bervariasi atau sanggup diubah-ubah.
- Vertical Grip : Alat pelepas rana untuk pengambilan gambar secara vertikal tanpa harus memutar tangan.
- View Camera : Kamera yang memakai film format besar dan digunakan untuk keperluan pemotretan yang memerlukan detail tajam.
- View Finder : Jendela bidik. Bagian dari kamera yang berfungsi sebagai tempat mata melihat bayangan benda yang akan diabadikan.
W
- Waist Level Finder : Pembidik sebatas pinggang.
- Warm Tone : Bernada warna hangat. Suatu warna yang terasakan tidak terlampau menyilaukan mata, atau berwarna ke arah cokelat gelap ke arah hitam pekat.
- Watt/ Second (W/S) : Satuan daya pada lampu kilat studio yang dibedakan dengan lampu kilat portable yang memakai GN.
- Wide Angle Lens : Lensa sudut lebar, contohnya lensa 20 mm atau 24 mm. Jenis lensa dengan badan pendek yang biasa digunakan untuk memotret sebuah panorama luas atau untuk pemotretan sejumlah besar orang.
- Wide Shoot : Pemotretan dengan sudut pandang lebar. Biasanya merupakan satu jepretan panjang diawal suatu sekuen.
- Wireless TTL : Sistem pengukuran lewat lensa tanpa melalui kabel.
- Worm Eye : Pandangan cacing. Berarti memotret dari sudut pandang permukaan tanah.
Z
- Zone System : Suatu cara untuk menghasilkan foto dengan tingkat kontras yang dimulai dari nada hitam pekat hingga nada warna putih sekali.
- Zoom Lens : Lensa zoom. Jenis lensa yang mempunyai elemen yang bisa bergerak hingga menciptakan panjang fokal bervariasi.
- Zoom Blur : Kekaburan gambar yang disebabkan oleh gerakan zoom pada waktu melepas rana kamera.
- Zooming Ring : Gelang batas rentang vario pada lensa zoom.
Demikian istilah photography dalaam bahas inggrisnyaa dan artinya, agar sanggup bermanfaat dan sanggup menambaah ilmu teman IBI semua tentang photography.
“Every other artist begins with a blank canvas, a piece of paper…the photographer begins with the finished product.”- Edward Steichen
Baca juga artikel IBI lainnya di:
- Silabus Bahasa Inggris Sekolah Menengan Atas Kelas 11 Kurikulum 2013
- RPP Bahasa Inggris Sekolah Menengah Pertama Kelas 8 Kurikulum 2013
- Contoh RPP Bahasa Inggris Kelas 10 Sekolah Menengan Atas Kurikulum 2013
- Contoh RPP Bahasa Inggris Sekolah Menengah Pertama Kelas 9 Kurikulum 2013